Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebuah Tulisan Ngawur Bagian 1

#Opini ketika gabut

Aku menikmati hujan di sore hari di ranjangku yang empuk, sembari melihat kipasku yang berputar aku memikirkan ide yang cukup menarik.

Dikatakan ideku bahwa manusia memang mahkluk yang terkuat, mereka bisa menjadi apa saja, bahkan derajat makhluk lainnya seperti hewan, tumbuhan bukanlah saingannya. Namun apa manusia itu berguna? Jika mereka adalah makhluk yang terkuat di bumi, maka setidaknya mereka melakukan hal yang lebih berguna daripada hewan dan tumbuhan yang diketahui lebih rendah derajatnya. Faktanya hewan dan tumbuhan adalah makhluk yang tidak mempunyai akal, namun mereka berguna, pohon menciptakan sebuah oksigen, hewan mempunyai protein yang baik bagi tubuh. Bagaimana dengan manusia? Apa mereka berguna bagi kehidupan damai bumi ini? Sebenarnya jika tidak ada manusia, kehidupan di bumi akan damai dan sejahtera, tidak ada pohon yang ditebang, pembakaran hutan dan pencemaran lingkungan dengan adanya plastik.


Namun mereka tidak selamanya tinggal diam karena masalah ini, Manusia selalu berinovasi, mereka mempunyai akal untuk memecahkan suatu masalah, jadi meskipun manusia adalah perusak alami, selama manusia menggunakan semua yang dimilikinya, label perusak bumi akan digantikan pembimbing bumi. Baru-baru ini sebuah masalah seperti pembukaan lahan untuk tempat tinggal cukup bisa diatasi, misalnya dengan reboisasi. Namun hal itu akan berdampak kepada tempat tinggal binatang, lalu bagaimana manusia mengatasinya? pembuatan cagar alam adalah solusinya. Setiap yang dilakukan manusia selalu memiliki konsekunsi, dan hal ini harus dipikirkan manusia agar tetap mejadi seorang pembimbing di bumi. Karena mereka mempunyai akal dan pikiran yang bisa membuat hal yang mustahil menjadi tidak mustahil. Seperti halnya kecanggihan teknologi.


Teknologi ini berkembang karena tuntunan gelar "Pembimbing bumi" dan "Mahkluk terkuat" Tentu saja dengan adanya teknologi hal seperti mengirim pesan atau keperluan lainnya bisa diminimalisir, seperti pembuatan kertas. Kertas digunakan untuk objek penulisan pada era pertengahan, dampaknya cukup signitifikan. Perlahan bahan dasar kertas itu berkurang, ditambah lagi tuntunan kebutuhan sosial manusia yang tidak boleh abaikan, menjadikan pohon sebagai hal yang berguna di bumi ini perlahan hilang ditelan bumi. Memang mereka melakukan reboisasi tetapi apa jumlah kbutuhan sosial berbanding dengan pohon di seantero planet ketiga tersebut?


"Tidak mungkin!"


Yep! Inilah suatu masalah baru yang dialami manusia, namun lagi lagi dan lagi mereka bisa memecahkan masalahny, dengan teknologi. Sekarang manusia tidak khaawatir dengan kebutuhan sosial, telepon genggam diciptakannya membuat kehidupan sosial di bumi tidak lagi bergantung kepada kertas, bahkan sekarag kertas pun sudah hadir dalam bentuk digital dan hal ini akan menciptakan sebuah keseimbangan trhadap mahkluk lainnya terutama pohon, tapi lagi, lagi! Seperti yang saya bahas sebelumnya


"Manusia adalah perusak alami bumi"


Jadi setiap tindakan akan ada konsekuensi


"Sekarang lihatlah! apa dampak teknologi?"


Kesehatan mata? mental? tubuh?


"Begitulah, sepertinya kita bukan hanya merusak bumi, namun kita merusak diri kita sendiri"


"Jika begitu, manusia hanya akan memperkuat dirinya sebagai..."


"PERUSAK ALAMI"

Posting Komentar untuk "Sebuah Tulisan Ngawur Bagian 1"